TNI AL Evaluasi Kesiapan Operasi dan Latihan di Tengah Dinamika Strategis Kawasan Indo Pasifik

Gambar Ilustrator dari Gurindam. Id
Gambar Ilustrator dari Gurindam. Id

JAKARTA – Kawasan Indo-Pasifik terus menjadi pusat perhatian kekuatan militer global, dengan meningkatnya aktivitas armada kapal perang negara-negara besar di perairan Indonesia.

Menyikapi dinamika ini, TNI Angkatan Laut (TNI AL) menggelar Rapat Evaluasi Operasi dan Latihan Semester I TA 2025 di Gedung Selasar Denma Mabesal, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (21/7).

Kegiatan ini dihadiri oleh seluruh unsur strategis TNI AL, termasuk perwakilan dari Koarmada RI, Guspurla, Guskamla, serta pejabat utama di lingkungan Mabesal.

Fokus utamanya adalah menilai capaian operasi, latihan, dan diplomasi maritim, sekaligus merumuskan strategi adaptif menghadapi tantangan ke depan.

Dok foto: Dinas Penerangan Angkatan Laut
Dok foto: Dinas Penerangan Angkatan Laut

Dalam arahannya, Asops Kasal Laksda TNI Yayan Sofiyan menekankan pentingnya peningkatan intelektualitas dan profesionalisme prajurit TNI AL.

“Kita harus berpikir di luar norma, mengasah kapasitas dengan pengetahuan terkini, dan memastikan setiap keputusan operasional didukung data serta interoperabilitas yang solid,” tegas Yayan.

Evaluasi mengungkap sejumlah pencapaian kunci, termasuk Peningkatan interoperabilitas dalam latihan gabungan seperti Latopslagab dan Latma multilateral.  Implementasi skenario tempur realistis berbasis ancaman aktual di kawasan. Penguatan kolaborasi intelijen, coastal radar, dan sistem komando terpadu untuk respons lebih cepat dan presisi.

Sementara dalam kesempatan, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali menegaskan komitmen transformasi TNI AL melalui:  Modernisasi alutsista untuk daya tangkal tinggi,  Peningkatan kualitas SDM berbasis teknologi dan doktrin mutakhir, Penguatan postur pertahanan maritim guna mengamankan kepentingan nasional di tengah persaingan geopolitik.

“Laut adalah masa depan bangsa. Kita harus terus berinovasi dan memastikan setiap prajurit siap menghadapi tantangan kompleks,” ujar Kasal Muhammad Ali.

Rapat ini juga merumuskan pola latihan 2025-2026 yang lebih adaptif, dengan fokus pada, Simulasi digital dan latihan berbasis ancaman hybrid,  Diplomasi maritim untuk memperkuat kerjasama regional, Efisiensi anggaran tanpa mengorbankan kesiapan operasional.

Sebagai tulang punggung pertahanan maritim Indonesia, TNI AL terus memperkuat perannya dalam menjaga kedaulatan NKRI, khususnya di wilayah strategis seperti Laut Natuna Utara dan Selat Malaka.

(Pen/dia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *