JAKARTA – Lembaga Kajian Nusantara (LKN) AstaCita secara resmi membentuk Presidium Sementara untuk memimpin masa transisi organisasi pasca wafatnya Ketua Umum, Ir. Samsul Hadi bin Mulyowiharjo, pada 16 Mei 2025 lalu.
Keputusan ini diambil dalam rapat pengurus yang digelar pada Jumat, 11 Juli 2025, di deCenter, Jakarta Selatan, dengan dihadiri 19 pengurus inti, termasuk sejumlah tokoh nasional.
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor: 13/SK-LKNAC/VI/2025 susunan Presidium Sementara LKN AstaCita terdiri dari:
Ketua, Totok Sediyantoro MBA PhD Sekretaris, M. Lutfi Handayani MM MBA Bendahara, Erwin Yudhistira SE MSi.
Presidium ini akan memimpin organisasi selama satu tahun atau hingga terpilihnya Ketua Umum definitif melalui mekanisme sesuai AD/ART LKN AstaCita.

Selain penetapan presidium, rapat juga memutuskan pemindahan sekretariat ke Grand Wijaya Center H/41, Jakarta Selatan. Totok Sediyantoro menegaskan bahwa langkah ini diambil untuk memastikan stabilitas organisasi dan keberlanjutan program.
“Kami berkomitmen menjalankan amanat organisasi dengan transparan dan bertanggung jawab. Fokus utama adalah menjaga sinergi antar-pengurus dan melanjutkan program strategis LKN AstaCita,” tegasnya.
Rapat ini dihadiri oleh sejumlah tokoh berpengaruh, seperti Letjen TNI (Purn) Ediwan Prabowo, Dr. Tri Mumpuni, (ilmuwan pembangkit listrik tenaga mikro hidroelektrik), Prof. Dr. Aris Poniman, (Dosen FSTP Unhan RI) dan lainnya, menunjukkan dukungan kuat terhadap proses transisi ini.
Dengan pembentukan presidium sementara, LKN AstaCita siap memasuki babak baru sebagai lembaga kajian yang konsisten mengawal isu-isu strategis Indonesia.
(Grd)