JAKARTA – Guna memastikan kesuksesan program pelayaran bergengsi ASEAN Plus Cadet Sail (APCS) 2025, TNI Angkatan Laut (TNI AL) menggelar Final Planning Conference (FPC) di Jakarta, Selasa (1/7).
Konferensi final ini menandai puncak persiapan operasional di bawah arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, yang dikenal sebagai penggagas pengembangan program ini.
Dipimpin langsung oleh Kolonel Laut (P) Alfred Daniel Matthews selaku Paban V Straops dan Diplomasi Sopsal sekaligus Ketua Panitia APCS 2025, FPC dihadiri oleh para Atase Pertahanan dan Escort Officer dari seluruh negara peserta.
Kehadiran mereka mencerminkan komitmen bersama untuk menyukseskan acara yang menjadi wadah penting membangun “naval brotherhood” (persaudaraan angkatan laut) di level taruna/midshipmen.

APCS: Dari ASEAN Menjadi ASEAN Plus, Gagasan Visioner Kasal Ali
ASEAN Plus Cadet Sail merupakan program unggulan TNI AL di kawasan yang telah berjalan sejak 2016, awalnya bernama ASEAN Cadet Sail dengan peserta negara-negara ASEAN saja.
Titik balik signifikan terjadi pada ASEAN Navy Chiefs’ Meeting (ANCM) ke-17 di Manila. Saat itulah, Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengusulkan gagasan brilian untuk memperluas jangkauan program dengan mengundang negara-negara sahabat di luar ASEAN.
“Gagasan Kasal Ali untuk mengembangkan APCS tidak hanya melibatkan Cadet negara ASEAN, tetapi juga mengundang Cadet negara sahabat ASEAN mendapatkan apresiasi luar biasa dari para Kepala Angkatan Laut negara ASEAN,” jelas Kolonel Matthews dalam konferensi.
Gagasan visioner ini pun diwujudkan mulai tahun 2024, dengan perubahan nama menjadi ASEAN Plus Cadet Sail sekaligus memperluas lingkup persaudaraan maritim internasional.
Pelaksanaan ASEAN Plus Cadet Sail 2025 sendiri telah dipersiapkan secara matang dan akan berlangsung pada 4 hingga 17 Agustus 2025.
Kebanggaan rakyat Indonesia, Kapal Layar Latih Tiang Tinggi KRI Bimasuci, kembali ditugaskan sebagai rumah dan sarana pelatihan bagi para peserta selama pelayaran. Rute yang akan ditempuh pun sarat makna: Jakarta (Indonesia) – Padang (Indonesia) – Penang (Malaysia).
Antusiasme dunia maritim internasional terhadap program ini sangat tinggi. Sebanyak 20 negara, baik dari kawasan ASEAN maupun mitra global, telah mengkonfirmasi keikutsertaan mereka. Negara-negara peserta tersebut meliputi:
ASEAN: Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Singapura, Thailand, Timor Leste, Vietnam.
Non-ASEAN: Australia, China, India, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Korea Selatan, Pakistan, Rusia, Turki, Uni Emirat Arab.
Keikutsertaan negara-negara besar dan berpengaruh ini menegaskan posisi APCS 2025 sebagai kegiatan pelayaran taruna yang sangat dinantikan dan strategis dalam diplomasi maritim, merealisasikan visi Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali untuk mempererat tali persaudaraan angkatan laut generasi muda secara global.
“FPC hari ini adalah bukti kesiapan dan komitmen TNI AL, di bawah komando Bapak Kasal, untuk menyajikan event internasional yang tidak hanya sukses secara operasional, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam tentang persatuan dan persahabatan di antara calon pemimpin angkatan laut dunia,” pungkas Kolonel Matthews menutup konferensi persiapan akhir ini. Pelayaran persahabatan menuju ASEAN Plus Cadet Sail 2025 resmi memasuki tahap pelaksanaan.
Program tahunan yang diinisiasi TNI AL untuk membangun hubungan naval brotherhood di tingkat taruna/midshipmen negara-negara ASEAN dan mitra global, menggunakan KRI Bimasuci sebagai sarana pelayaran dan pendidikan.
(Pen/grd)