TNI AL Gagalkan Upaya Penyelundupan Timah Ilegal Senilai Rp8 Miliar di Pangkal Pinang

Satuan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bangka Belitung
Satuan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bangka Belitung

PANGKAL PINANG –  Satuan TNI Angkatan Laut (Lanal) Bangka Belitung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan timah ilegal dengan nilai kerugian negara diperkirakan mencapai Rp8 miliar.

Operasi ini berlangsung di perairan Pangkal Pinang, tepatnya di alur masuk Pelabuhan Pangkal Balam, pada Jumat (13/6).

Penemuan Kapal dimana Kapal KM. Indah Jaya (GT 34) dicurigai sedang melakukan kegiatan “illegal mining” dan persiapan pengiriman timah ke luar negeri.

Lalu Personel Lanal Babel berhasil mencegah kapal tersebut melanjutkan aksinya.

Saat akan ditarik ke Pos Angkatan Laut (Posal) Pangkal Balam, kapal sempat kandas di alur pelayaran. Namun, upaya berhasil dan kapal akhirnya dapat dibawa ke dermaga Posal Pangkal Balam.

Kapal mengangkut muatan berupa pasir timah seberat total 45,7 ton, yang dikemas dalam 914 karung.

Kolonel Laut (P) Ipul Saepul, S.E., M.Tr.Opsla (Danlanal Babel) Secara langsung memeriksa kondisi KM. Indah Jaya. Beliau menegaskan bahwa Lanal Babel terbuka terhadap segala informasi terkait penangkapan kapal ini.

Beliau juga mengonfirmasi besarnya kerugian negara yang berhasil dicegah, yaitu sekitar Rp8 miliar dari nilai timah yang disita.

Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali (Kepala Staf Angkatan Laut – Kasal): Dalam kesempatan terpisah, Kasal menegaskan komitmen TNI AL mendukung program prioritas (Asta Cita) Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam memantapkan sistem pertahanan dan keamanan negara.

Beliau menekankan pentingnya pelaksanaan Penegakan Hukum di Laut (Gakkumla) secara profesional dan proporsional untuk mewujudkan TNI AL yang responsif, tanggap, dan mampu menghadapi dinamika ancaman maritim dengan cepat dan tepat.

Implikasi operasi ini menunjukkan kewaspadaan & Kecepatan TNI AL serta kemampuan Lanal Babel dalam mendeteksi dan menggagalkan aksi illegal di wilayah perairannya. Berhasil menyelamatkan potensi kerugian negara yang sangat signifikan (Rp8 miliar) dari komoditas strategis timah.

Sejalan dengan arahan pimpinan TNI AL, operasi ini menjadi bukti nyata pelaksanaan Gakkumla secara aktif untuk menjaga kedaulatan dan keamanan laut Indonesia serta mendukung kebijakan pemerintah.

Penyelidikan lebih lanjut terhadap kapal, muatan, dan awak KM. Indah Jaya kemungkinan besar masih berlangsung untuk mengungkap jaringan di balik upaya penyelundupan ini.

(Pen/grd)

Editor: Riky rinovsky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *