JAKARTA – Pameran pertahanan terbesar di Asia Tenggara, Indo Defence 2025 Expo & Forum, secara resmi dibuka oleh Presiden Prabowo Subianto di JIEXPO Kemayoran, Jakarta, hari ini (11/6/2025).
Acara yang mengusung tema “Defence Partnerships for Global Peace & Stability” ini menjadi panggung kebanggaan industri pertahanan dalam negeri, termasuk keikutsertaan PT Sari Bahari yang memamerkan produk alutsista karya anak bangsa.
Presiden Prabowo membuka acara dengan penuh semangat, disambut meriah oleh barisan kehormatan yang terdiri dari 1.500 siswa, drumben, dan kadet Universitas Pertahanan. Dalam sambutannya, Presiden menegaskan pentingnya ajang ini sebagai sarana kemajuan teknologi dan kolaborasi.
“Expo ini dimaksudkan untuk memberi kesempatan luas bagi industri pertahanan dalam negeri, negara-negara sahabat, dunia akademisi, unsur pimpinan politik dan kemasyarakatan, serta generasi muda Indonesia, untuk mengikuti perkembangan teknologi dan sains khususnya di bidang pertahanan,” tegas Presiden Prabowo.

PT Sari Bahari: Kebanggaan Industri Pertahanan Nasional
Salah satu sorotan utama di pavili dalam negeri adalah booth PT Sari Bahari. Perusahaan swasta yang didirikan oleh Ir. Ricky Hendrik Egam pada tahun 1993 ini telah menjadi salah satu tulang punggung industri pertahanan lokal.
Terdaftar sebagai anggota aktif Perkumpulan Industri Pertahanan Swasta Nasional (Pinhantanas), PT Sari Bahari telah memperoleh kepercayaan dan izin resmi dari Kementerian Pertahanan RI untuk memproduksi alat utama sistem senjata (alutsista), termasuk di antaranya peralatan spesialis seperti alat bom.
Kiprah PT Sari Bahari bahkan telah diakui secara global. Perusahaan ini tercatat secara resmi dalam rantai pasokan NATO (North Atlantic Treaty Organization) melalui Commercial and Government Entity (NCAGE).
Keunggulan dan karya PT Sari Bahari menarik perhatian pejabat tinggi militer. Marsekal Pertama TNI Fairlyanto, Staf Khusus Kasau, bersama Brigjen TNI Achdwiyanto Yudi Hartono (Tenaga Ahli Pengajar Bid. Kewaspadaan Nasional Lemhannas), secara khusus mengunjungi booth perusahaan. Mereka melihat lebih dekat berbagai inovasi alutsista yang dipamerkan.
“Kegiatan ini sangat luar biasa,” ujar Marsma Fairlyanto usai melihat langsung produk-produk unggulan PT Sari Bahari, mengapresiasi kontribusi nyata perusahaan terhadap kemandirian pertahanan.

Skala Besar dan Partisipasi Global
Lansir dari presiden.go.id, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, selaku tuan rumah, dalam laporan resminya menyampaikan besarnya gelaran Indo Defence 2025. Pameran yang berlangsung hingga 14 Juni 2025 ini diikuti oleh 1.180 peserta eksibisi.
“Konfirmasi kehadiran datang dari 42 negara sahabat, yang diwakili oleh 659 perusahaan asing, serta 521 produsen dalam negeri,” jelas Menhan Sjafrie. Angka ini menegaskan posisi Indo Defence sebagai hub pertahanan strategis di kawasan Asia Pasifik.
Kehadiran para pemangku kepentingan pun sangat tinggi. Turut hadir dalam pembukaan antara lain Wakil Presiden Ke-6 RI Try Sutrisno para pimpinan lembaga negara, menteri Kabinet Merah Putih, serta delegasi dari berbagai negara sahabat.
Indo Defence 2025 Expo & Forum tidak hanya menjadi ajang pameran, tetapi juga forum strategis untuk membangun kemitraan pertahanan global. Keikutsertaan perusahaan seperti PT Sari Bahari yang menunjukkan kapabilitas dan sertifikasi internasional (NCAGE NATO) menjadi bukti nyata bahwa industri pertahanan dalam negeri Indonesia terus berkembang dan mampu bersaing di kancah global.
Pameran selama empat hari ini diharapkan menjadi katalisator untuk percepatan alih teknologi, peningkatan investasi, dan penguatan kolaborasi antara pemerintah, industri swasta nasional, dan mitra internasional.
Tujuannya jelas, mendukung terciptanya kedamaian dan stabilitas global serta mewujudkan kemandirian pertahanan Indonesia yang semakin tangguh di masa depan.
(Grd/rls)