JAKARTA – Semangat perjuangan dan pengorbanan Pahlawan Revolusi Mayjen TNI (Anumerta) Donald Isaac Pandjaitan bergema kembali dalam Konser Musik Peringatan 100 Tahun Hari Lahirnya, bertajuk “Tribute to the Fallen Heroes: Guarding Their Legacy, Honoring Their Sacrifice”.
Acara khidmat yang digelar di Aula Simfonia Jakarta, Minggu (8/6) malam itu, dihadiri langsung oleh Rektor Universitas Pertahanan RI (Unhan RI), Letjen TNI (Purn.) Dr. Anton Nugroho, M.M.D.S., M.A., beserta sejumlah sivitas akademika Unhan RI.
Konser musik yang memadukan kekuatan orkestra dan persembahan seni budaya ini bukan sekadar peringatan, melainkan gelora penghormatan bagi sang pahlawan dan rekan-rekannya yang gugur dalam peristiwa G30S/PKI.

Suara Keluarga: Warisan Nilai untuk Generasi Muda
Dalam sambutannya, Salomo Pandjaitan, Dipl.-Ing. selaku Ketua Panitia dan putra almarhum, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara. Ia menegaskan, peringatan ini adalah “momen refleksi” atas nilai-nilai luhur yang ditinggalkan.
“Melalui konser musik dan seni budaya ini, kami berharap dapat menggugah kesadaran kolektif dan membangkitkan inspirasi, khususnya bagi generasi penerus bangsa. Agar semangat pantang menyerah, integritas, dan cinta tanah air almarhum ayah dan para pahlawan revolusi, terus hidup menghadapi tantangan zaman,” ujar Salomo dengan penuh haru.
Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas kekurangan acara dan mengajak hadirin mendoakan arwah para pahlawan revolusi.
Echo serupa disampaikan Mufreni A. Yani, putra ketujuh Pahlawan Revolusi Jenderal TNI (Anumerta) Ahmad Yani. Ia menekankan pentingnya “menghidupkan kembali” nilai-nilai perjuangan para pahlawan, bukan hanya mengenangnya. Kehadiran keluarga besar pahlawan revolusi lainnya menambah kekhidmatan acara.
Kehadiran Rektor Unhan RI dan jajarannya menegaskan komitmen lembaga pendidikan pertahanan terkemuka ini dalam melestarikan nilai-nilai kepahlawanan dan bela negara.
Acara seperti ini sejalan dengan misi Unhan RI untuk membangun karakter pemimpin dan prajurit yang berintegritas, berani, dan mencintai Tanah Air, mengikuti teladan para pahlawan revolusi seperti D.I. Pandjaitan.
Konser yang penuh khidmat dan penuh makna ini ditutup dengan doa bersama untuk para pahlawan revolusi, mengiringi harapan agar pengabdian dan pengorbanan mereka senantiasa menjadi penerang dan penguat bangsa Indonesia di masa kini dan mendatang.
(Humas)