JAKARTA – Wakil Ketua DPR RI Prof. Sufmi Dasco Ahmad mengungkapkan membawa pesan khusus dari Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri untuk Presiden Prabowo Subianto, usai silaturahmi di kediaman Megawati beberapa hari lalu.
Pertemuan yang dihadiri juga Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi. ini membahas nilai-nilai kebangsaan, meski isi pesan untuk Prabowo masih disimpan rapat.
Di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/6), Dasco menegaskan pertemuannya dengan Megawati dan Ketua DPR Puan Maharani murni dalam rangka silaturahmi. “Saya mendapat petunjuk, petuah, hingga wejangan berharga dari Ibu Mega,” ujarnya.
Agenda utama pertemuan di Jalan Teuku Umar, Menteng tersebut adalah refleksi nilai-nilai Hari Lahir Pancasila dan Proklamasi Kemerdekaan 1945. Namun, Dasco menyebut ada pesan khusus dari Megawati yang ditujukan kepada Presiden Prabowo Subianto.
“Ada beberapa pesan yang tentunya akan saya sampaikan kepada Pak Prabowo,” kata Ketua Harian DPP Partai Gerindra itu, menolak membeberkan detail dengan alasan diskresi, “Pesan itu tidak boleh disampaikan dong di sini,” lugasnya.
Kehadiran Dasco dan Prasetyo Hadi di kediaman Megawati menarik perhatian publik, terutama di tengah ramainya isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Bukti pertemuan diunggah di akun Instagram Prasetyo Hadi (@prasetyo_hadi) yang ditautkan dengan akun Dasco (@sufmi_dasco), disertai keterangan: “Diterima langsung oleh Presiden Indonesia ke-5 Ibu Megawati Soekarnoputri di Kediamannya beberapa hari lalu,” tulisnya.
Latar Belancing
1. Sufmi Dasco merupakan kader senior Partai Gerindra yang dekat dengan Prabowo.
2. Hubungan politik antara PDIP (yang dipimpin Megawati) dan Gerindra saat ini berada dalam koalisi pemerintah.
3. Pertemuan tokoh lintas partai di level tinggi kerap menjadi sinyal dinamika komunikasi politik strategis.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Istana maupun PDIP terkait substansi pesan maupun implikasi politis dari pertemuan tersebut. Dasco menekankan silaturahmi sebagai tradisi baik untuk menjaga keharmonisan nasional.
Sumber: ANTARA/gurindam