TNI AL Gagalkan Penyitaan Narkoba 2,061 Ton, Prajurit Dapat Kenaikan Pangkat

KSAL Perintahkan Seluruh Jajaran TNI AL Perkuat Patroli Laut usai Lanal Tanjung Balai Gagalkan Penyelundupan 2,061 Ton Sabu
KSAL Perintahkan Seluruh Jajaran TNI AL Perkuat Patroli Laut usai Lanal Tanjung Balai Gagalkan Penyelundupan 2,061 Ton Sabu

BATAM – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) berhasil menggagalkan penyelundupan narkoba terbesar dalam sejarah dengan menyita 2,061 ton sabu dan ekstasi di perairan Selat Durian, Kepulauan Riau.

Atas keberhasilan ini, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memberikan kenaikan pangkat satu tingkat kepada seluruh personel yang terlibat dalam operasi tersebut.

Pada Selasa (20/5/2025), TNI AL bersama Badan Narkotika Nasional (BNN), Bea Cukai, Polri, Kejaksaan, dan Pengadilan Negeri melakukan pemusnahan barang bukti di Batam.

Laksamana Muhammad Ali hadir secara virtual untuk memberikan apresiasi langsung kepada prajurit TNI AL yang berjasa dalam operasi ini.

 

Ali dalam pemaparannya menyebut bahwa pengungkapan 2 ton narkoba yang dilakukan prajurit TNI AL merupakan implementasi Asta Cita Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran. Selain itu, keberhasilan pengungkapan itu merupakan perintah Panglima TNI untuk melakukan patroli di laut Indonesia.

“Keberhasilan ini merupakan implementasi TNI AL atas Asta Cita Presiden. Ini merupakan perintah Panglima TNI untuk melakukan patroli dan melakukan aksi penindakan terhadap upaya penyelundupan di dan atau lewat laut,” ujarnya.

Kasal Ali menyebut peredaran narkoba tidak hanya merusak individu, namun hal tersebut bisa merusak ketahanan nasional. Ia menyebut TNI AL berada di garis depan perairan dalam pemberantasan narkoba.

“Narkoba bukan hanya merusak individu, tapi menghancurkan masa depan generasi muda dan ketahanan nasional. Oleh karena itu, TNI AL akan berada di garis depan, garda terdepan menjaga laut Indonesia dari segala bentuk kejahatan termasuk penyelundupan narkotika. Mari bersama berkomitmen bersinergi menjaga Indonesia dari ancaman narkoba,” ujarnya.

Awalnya, berat narkoba yang disita dilaporkan 1,9 ton namun setelah dilakukan penghitungan ulang, totalnya mencapai 2,061 ton (2 ton, 61 kg, 293 gram) dengan nilai pasar mencapai Rp 7,5 triliun. Keberhasilan ini menjadi catatan penting dalam upaya pemberantasan narkoba di Indonesia.

Laksamana Muhammad Ali menegaskan bahwa TNI AL akan terus memperkuat patroli laut untuk mencegah penyelundupan narkoba dan aktivitas ilegal lainnya.

“TNI AL akan terus hadir sebagai garda terdepan dalam menjaga kedaulatan laut Indonesia. Kami akan memperketat pengawasan, terutama di jalur-jalur rawan seperti perbatasan dan selat strategis,” tegas Kasal Ali.

Sementara, Danlantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko, menyatakan kesiapan jajarannya untuk melaksanakan instruksi KSAL dengan optimal. “Kami akan terus meningkatkan pengawasan di wilayah perairan Kepri yang rawan penyelundupan,” ujarnya.

Dukungan BNN dan Penegakan Hukum yang Tegas

Operasi ini tidak lepas dari kolaborasi dengan BNN. Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom turun langsung memantau penghitungan ulang barang bukti.

“Ini adalah bukti nyata sinergi TNI, Polri, dan instansi terkait dalam memerangi narkoba. Kami akan terus mendukung upaya penegakan hukum untuk memberantas sindikat narkoba internasional,” tegas Hukom.

Keberhasilan operasi ini tidak hanya mencegah peredaran narkoba senilai triliunan rupiah, tetapi juga melindungi generasi muda dari bahaya narkotika. TNI AL mengimbau masyarakat untuk melaporkan aktivitas mencurigakandi wilayah perairan.

“Kami mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga laut Indonesia dari kejahatan narkoba dan penyelundupan,” pesan Kasal Ali.

Pemberian kenaikan pangkat kepada prajurit TNI AL menjadi bukti bahwa kinerja luar biasa akan mendapat penghargaan setimpal. TNI AL berkomitmen untuk terus memperkuat pengawasan laut, meningkatkan sinergi antarinstansi, dan memberantas jaringan narkoba hingga ke akarnya.

Dengan langkah tegas ini, Indonesia dibawah komando Presiden Indonesia Bapak Prabowo Subianto semakin menunjukkan keseriusannya dalam menjadi negara yang bebas dari ancaman narkoba.

(Grd/pen)

Editor: Riky rinovsky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *