BATAM – Pangkalan Utama TNI AL IV (Lantamal IV) bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, dan PT. Pegadaian melakukan penimbangan ulang barang bukti narkoba hasil penggagalan penyelundupan di Perairan Selat Durian.
Dalam aksi heroik, prajurit TNI AL di bawah komando KASAL Laksamana TNI Dr Muhammad Ali berhasil menggagalkan upaya penyelundupan.
Proses yang berlangsung di Gedung Serbaguna Mako Lantamal IV Batam ini mengungkap fakta mengejutkan, berat narkoba yang semula 1,9 ton ternyata mencapai 2,061 ton setelah ditimbang secara akurat.
Sinergi TNI AL, BNN, dan Pegadaian untuk Transparansi
Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko, S.E., M.Tr.Opsla., Danlantamal IV Batam, menegaskan pentingnya penimbangan ulang untuk memastikan akurasi data sebelum pelimpahan berkas kejaksaan.
“Kerja sama dengan BNN RI, Kepolisian, dan PT. Pegadaian ini memperkuat transparansi dan sinergi dalam memerangi narkotika, khususnya di Kepri,” tegasnya pada Sabtu (17/5/2025).
Sementara, Kepala BNN RI, Komjen Pol. Dr. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., turun langsung memantau proses sekaligus mengevaluasi tantangan teknis selama penimbangan.
Operasi ini menjadi prestasi tertinggi dalam sejarah penindakan narkoba oleh TNI AL. Berikut rincian dampaknya:
– Berat bersih: 2.061.293 gram (2 ton 61 kg 293 gram).
– Generasi diselamatkan: 16.731.615 orang (berdasarkan perhitungan BNN).
– Nilai ekonomis: Rp7,5 triliun (asumsi pasar gelap).
Kolaborasi multisektor ini sejalan dengan program nasional pencegahan peredaran narkoba. Keberhasilan di Selat Durian memperkuat posisi Indonesia sebagai negara tegas terhadap kejahatan narkotika internasional.
(Pen/jrg)