TNI AL Gagalkan 57 Kasus Penyelundupan Sepanjang 2024, Termasuk Narkoba Senilai Rp 7 Triliun tahun 2025

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali

JAKARTA –  Kepala Staf Angkatan Laut (KASAL) Laksamana TNI DR. Muhammad Ali mengungkapkan bahwa TNI AL berhasil menggagalkan 57 kasus penyelundupan sepanjang tahun 2024.

Operasi ini merupakan bagian dari upaya menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia dari berbagai tindak kejahatan lintas batas, termasuk narkoba, senjata, benur lobster, hingga organ tubuh manusia.

Keberhasilan ini merupakan tindak lanjut dari perintah langsung Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan pengawasan di wilayah perairan Indonesia.

KASAL menegaskan bahwa TNI AL terus berkoordinasi dengan Desk Pemberantasan Penyelundupan yang dibentuk oleh Menko Polhukam Budi Gunawan pada November 2024.

Rincian Kasus Penyelundupan yang Digagalkan TNI AL (2024) 

1. Penyelundupan Narkoba (18 Kasus, Nilai Rp400 Miliar – Rp7 Triliun)

TNI AL berhasil mengamankan:

84,75 kg kokain (nilai Rp400 miliar lebih), 72,9 kg sabu-sabu, 14,2 kg ganja. Serta 500 butir pil ekstasi.

Kasus Terbesar: Pada 13 Mei 2025, TNI AL menggagalkan penyelundupan 705 kg sabu dan 1.200 kg kokain (nilai Rp7,057 triliun) di perairan Kepulauan Riau.

Kapal berbendera Thailand ini berusaha masuk melalui Selat Durian dengan modus penyamaran dalam karung teh.

2. Penyelundupan Senjata di Nabire, Papua, Sebuah operasi intelijen berhasil mengungkap penyelundupan senjata ilegal di perairan Nabire, Papua Tengah. Modusnya menggunakan kapal nelayan untuk mengirim senjata ke kelompok kriminal.

3. Penyelundupan Organ Manusia ke India (Bandara Juanda),  Lima WNI ditangkap karena mencoba menyelundupkan organ tubuh manusia ke India melalui Bandara Juanda, Surabaya. Mereka berinisial AFH (31), AW (28), MBA (29), RA (29), dan NIA (28).

4. Penyelundupan PMI & Warga Asing (24 Kasus, 215 Korban)

TNI AL menyelamatkan 215 pekerja migran Indonesia (PMI) dan warga asing yang menjadi korban perdagangan manusia. Modusnya melibatkan kapal cepat yang beroperasi di perbatasan.

5. Penyelundupan Benur Lobster (10 Kasus, 549.988 Ekor, Nilai Rp86,2 Miliar). Operasi pengamanan benih bening lobster (BBL) berhasil mencegah kerugian negara hingga Rp86,2 miliar.

6. Penyelundupan Alkohol (3 Kasus, 3.400 Liter, Nilai Rp340 Juta).

Tiga kapal pengangkut minuman beralkohol ilegal diamankan di berbagai wilayah perairan Indonesia.

KASAL Dr. Muhammad Ali menekankan pentingnya sinergi antar-instansi seperti Polri, BNN, Bea Cukai, Kejaksaan, dan Imigrasi. Beberapa langkah yang diambil meliputi:  Patroli Maritim Intensif – Meningkatkan pengawasan di wilayah rawan seperti Selat Malaka, Laut Natuna, dan perairan Kepulauan Riau.

2. Intelijen Berbasis Teknologi – Memanfaatkan sistem radar dan satelit untuk mendeteksi kapal mencurigakan.

3. Operasi Gabungan – Kolaborasi dengan negara tetangga seperti Malaysia, Singapura, dan Australia untuk pertukaran informasi.

Pernyataan KASAL: “Laut Indonesia Sangat Rentan Penyelundupan”

Laksamana Muhammad Ali mengingatkan bahwa Indonesia memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia, sehingga rentan terhadap penyelundupan. “Dengan kapal-kapal berkecepatan tinggi, penyelundup bisa dengan mudah masuk. Karena itu, kita harus terus meningkatkan kewaspadaan,” tegasnya.

Sementara, Komandan Lantamal IV Batam, Laksamana Pertama TNI Berkat Widjanarko, juga menegaskan bahwa narkoba adalah ancaman serius bagi generasi muda. “Jika tidak kita perangi bersama, masa depan bangsa terancam,” ujarnya.

Dukungan Presiden Prabowo dalam Pemberantasan Kejahatan Lintas Batas

Presiden Indonesia Bapak Prabowo Subianto secara tegas mendukung operasi pemberantasan penyelundupan sebagai bagian dari Asta Cita pemerintahannya. Instruksinya kepada TNI AL adalah “Tegas, Sikat Habis Permainan Ilegal”, terutama dalam kasus narkoba dan perdagangan manusia.

Dengan 57 kasus berhasil digagalkan dan nilai penyelamatan mencapai triliunan rupiah, TNI AL membuktikan komitmennya dalam menjaga kedaulatan NKRI. Masyarakat diimbau untuk melaporkan aktivitas mencurigakan kepada aparat berwenang guna mendukung upaya pemberantasan kejahatan lintas batas.

#TNIAL #PemberantasanPenyelundupan #Narkoba #KeamananMaritim #PrabowoSubianto #KSALMuhammadAli

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *