JAKARTA – Suasana hangat dan tawa ceria mengisi Balai Kartini Exhibition and Convention Center saat para pahlawan bangsa berkumpul dalam acara Halal Bihalal Idul Fitri 1446 H.
Di antara seragam putih yang berbaris rapi, terlihat Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dengan senyum khasnya menyambut setiap tamu, menunjukkan sisi humanis seorang pemimpin TNI.
“Tradisi tahunan ini bukan sekadar formalitas,” ujar Kasal. “Ini momen dimana kami, yang sehari-hari bertugas menjaga laut nusantara, bisa bersalaman dan berpelukan dengan keluarga besar TNI-Polri layaknya saudara,”
Acara yang digelar Selasa (6/5) kemarin menjadi lebih bermakna ketika Presiden Prabowo Subianto dengan gaya khasnya menyampaikan harapan,
“Semoga kita semua diberi kekuatan untuk terus membangun negeri ini dengan hati yang lapang dan jiwa yang bersih.” Kalimat sederhana itu membuat seluruh hadirin terdiam sejenak, merenungi makna kebersamaan sesungguhnya.
Yang menyentuh hati, terlihat momen ketika para jenderal aktif dan purnawirawan saling berangkulan.
Panglima TNI Agus Subiyanto terlihat menghampiri mantan atasannya dengan sikap penuh hormat, sementara Kapolri Listyo Sigit Prabowo dengan senyum khas duduk di samping Wapres ke-6 Try Tri Sutrisno momen halal bihalal Purnawirawan TNI Angkatan Darat (AD) di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (6/5/2025) sore.
“Kami di TNI AL menganggap acara seperti ini sebagai pengingat bahwa di balik seragam dan pangkat, kami adalah manusia biasa yang perlu terus menjaga silaturahmi,” tutur Kasal Muhammad Ali sambil memperhatikan interaksi hangat antara Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dengan para veteran.
Diantaranya seperti Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), eks Kepala BIN AM Hendropriyono, eks KSAD Dudung Abdurachman, Menag Nasaruddin Umar, Penasihat Khusus Presiden Wiranto, Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, hingga politikus PDI-P TB Hasanuddin.
Acara yang berlangsung sederhana namun penuh makna ini ditutup dengan doa bersama untuk keselamatan bangsa. Para petinggi negara yang biasanya terlihat tegas di layar kaca, sore itu tampil sebagai manusia biasa yang rindu kebersamaan setelah sebulan penuh berpuasa dan bertugas menjaga negara.
(Grd)