Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Mulai Dibangun di Natuna, Sasar Ribuan Siswa Perbatasan

Dapur BGN di Kelurahan Ranai Batu Hitam Yayasan Sinergi Inklusi Yayasan Sinergi Inklusi Akses Pangan Natuna, Pangan Natuna
Dapur BGN di Kelurahan Ranai Batu Hitam Yayasan Sinergi Inklusi Yayasan Sinergi Inklusi Akses Pangan Natuna, Pangan Natuna

NATUNA – Program unggulan Presiden Prabowo Subianto, Makan Bergizi Gratis (MBG), kini mulai diimplementasikan di wilayah perbatasan Indonesia, tepatnya di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Pembangunan dapur MBG tahap pertama telah dimulai di Kelurahan Batu Hitam, Kecamatan Bunguran Timur, sebagai langkah strategis meningkatkan gizi anak sekolah daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) adalah inisiatif pemerintah Prabowo Subianto yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya anak-anak, dengan memberikan akses ke makanan bergizi.

Tujuan meningkatkan kesehatan dan kualitas sumber daya manusia melalui pemenuhan kebutuhan gizi anak-anak.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Natuna, Wan Sazali, mengonfirmasi bahwa satu unit dapur MBG sedang dibangun di Batu Hitam.

Dua lokasi lain yang diajukan sebagai satuan pelayanan adalah, Desa Sepempang (1.610 siswa), Desa Batu Gajah (2.470 siswa). Data siswa dan lokasi telah dikirim ke Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai bahan evaluasi kelayakan.

Mitra BGN siap beroperasi Pertengahan 2025 Melalui Yayasan Sinergi Inklusi Akses Pangan Natuna, yang dipimpin Dedi Yanto (Atet), tengah mengajukan diri sebagai mitra BGN.

Mereka membangun dapur seluas 400 meter persegi dengan kapasitas produksi 4.000 paket makanan per hari, memenuhi standar gizi BGN.

“Kami menargetkan operasional dimulai pertengahan 2025, setelah pembangunan selesai akhir April 2025,” ujar Atet.

Program ini akan melibatkan 40-50 relawan lokal untuk membantu produksi, sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi warga sekitar.

BGN menetapkan kriteria ketat bagi mitra MBG, termasuk memiliki sarana dan prasarana memadai, Kapasitas produksi minimal 3.000 paket/hari, Memenuhi standar kesehatan dan gizi.

Dengan hadirnya MBG di Natuna, diharapkan tingkat gizi dan pendidikan siswa perbatasan meningkat, sekaligus memperkuat ketahanan pangan nasional.

Sumber: ANTARA /grd

 

Editor: Riky rinovsky

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *