Oleh: Riky Rinovsky (Jurnalis & Pegiat Lingkungan Natuna)
GURINDAM.ID – Di tengah gemuruh pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur, Kepulauan Natuna yang masuk wilayah Provinsi Kepulauan Riau tetap memegang peran krusial sebagai benteng terdepan Indonesia di Laut Natuna Utara (LNU) Sebagai seorang jurnalis dan pegiat lingkungan Natuna, saya melihat bahwa pembangunan IKN tidak boleh mengalihkan perhatian dari pentingnya memperkuat kedaulatan dan ekonomi di wilayah perbatasan seperti Natuna.
Natuna bukan sekadar destinasi wisata eksotis, melainkan pusat cadangan gas alam terbesar di Asia Tenggara (Blok East Natuna) dan wilayah perbatasan yang rawan konflik teritorial. Sementara IKN menjadi simbol kemajuan Indonesia di masa depan, Natuna adalah pengingat bahwa kedaulatan maritim harus tetap dijaga.
Fakta Kunci: Natuna berbatasan langsung dengan negara-negara seperti Vietnam dan China. Kedua Natuna memiliki potensi ekonomi kelautan dan energi yang belum tergarap maksimal.
Ketiga Infrastruktur transportasi (udara & laut) masih menjadi kendala utama.
Pembangunan IKN kerap dikaitkan dengan pemerataan ekonomi, namun jangan sampai wilayah strategis seperti Natuna justru terabaikan. Bupati Natuna, Cen Sui Lan telah berupaya meningkatkan konektivitas melalui:
Peningkatan Konektivitas udara Rencana Pengembangan pelabuhan laut, termasuk rencana rute langsung ke Tiongkok. Dorongan investasi, seperti hilirisasi Kuarsa dan kelapa oleh Salim Group.
“Jika IKN adalah jantung pemerintahan baru, Natuna adalah nadi kedaulatan Indonesia,” tegas Bupati Natuna dalam sebuah wawancara berapa waktu lalu.
Tantangan dan Peluang Investasi di Natuna
Meski kaya sumber daya alam, perekonomian Natuna masih bergantung pada APBN. Beberapa langkah strategis yang perlu dipercepat: Peningkatan infrastruktur transportasi untuk menarik investor. Penguatan sektor perikanan & perkebunan berbasis teknologi. Dorong kerja sama keamanan maritim dengan TNI AL untuk mengamankan wilayah perbatasan.
“Investasi di Natuna tidak hanya tentang ekonomi, tapi juga pertahanan. Jika dikelola baik, Natuna bisa menjadi hub maritim Indonesia di Laut Natuna Utara,” lugas Riky Rinovsky.
Pembangunan IKN dan penguatan Natuna harus berjalan beriringan. Indonesia tidak boleh hanya fokus pada kemegahan ibu kota baru, tetapi juga menjaga setiap jengkal wilayahnya yang strategis.
Call to Action: Pemerintah perlu mempercepat pembangunan infrastruktur Natuna. Investor dapat mengeksplorasi peluang di sektor energi, perikanan, dan pariwisata. Masyarakat harus mendukung kesadaran akan pentingnya kedaulatan maritim.
(Adi)