JAKARTA – Dalam upaya memperkuat fondasi pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, selaku Komisaris Utama PT. PAL, menghadiri Town Hall Meeting Daya Anagata Nusantara (Danantara) Indonesia bersama jajaran BUMN di Jakarta Convention Center.

Acara ini dihadiri langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto yang memberikan arahan strategis kepada para pemimpin BUMN. Senin (28/4/2025).
Town Hall Meeting ini menjadi forum koordinasi perdana sejak pengalihan portofolio BUMN ke Danantara Indonesia. Forum ini bertujuan menegaskan arah baru pengelolaan BUMN sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Danantara Indonesia tidak hanya berperan sebagai badan pengelola investasi negara, tetapi juga menjadi simbol transformasi menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Rosan Roeslani, CEO Danantara Indonesia, dalam sambutannya menegaskan bahwa kehadiran Danantara adalah bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Hadir dalam acara ini sejumlah pejabat tinggi negara, termasuk: Kasad Jenderal TNI Maruli Simanjuntak (Komisaris Utama PT Pindad) Kasau Marsekal TNI Mohamad Tonny Harjono (Komisaris Utama PT Dirgantara Indonesia). Menteri BUMN, Menteri Keuangan, serta Menteri Koordinator bidang Infrastruktur, Pangan, dan Pembangunan Manusia & Kebudayaan, Seluruh anggota Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara.
Prabowo: Kelola Aset dengan Integritas, Raih Target USD 1 Triliun
Presiden Prabowo Subianto menekankan pentingnya pengelolaan aset negara secara profesional dan transparan. Menurutnya, dengan tata kelola yang baik, kekayaan Danantara berpotensi mencapai USD 1 Triliun.
“Kita kelola dengan baik, kita hitung aset-aset kita, ternyata kita kaya. Mungkin sebentar lagi kekayaan Danantara akan tembus USD 1 triliun. Jika dikelola dengan benar, ini bisa menjadi sumber pendanaan besar bagi bangsa,” tegas Prabowo.
Ia juga meminta seluruh jajaran direksi BUMN meninggalkan praktik-praktik lama yang tidak efisien dan tidak etis. “Saya minta semua direksi berbuat yang terbaik. Tinggalkan praktik-praktik zaman dulu yang kurang efisien atau tidak benar,” tegasnya.
Prabowo meminta manajemen BUMN untuk secara ketat mengevaluasi kinerja direksi. “Jika ada yang tidak berprestasi, malas-malasan, atau menyalahgunakan wewenang, saya minta diganti,” tegasnya.
Forum ini menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia serius membangun fondasi ekonomi yang kokoh, siap bersaing di tengah tantangan global, termasuk perang dagang dan gejolak ekonomi dunia.
Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah, TNI, dan BUMN, Danantara Indonesia diharapkan menjadi penggerak utama percepatan pembangunan menuju Indonesia Emas 2045.
(Grd)