WASHINGTON – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjadi sorotan dalam wawancara eksklusif dengan CNBC pada rangkaian IMF-World Bank Spring Meetings 2025. Dalam dialog tersebut, beliau memaparkan strategi Indonesia menghadapi dinamika perdagangan global, termasuk negosiasi tarif dengan Amerika Serikat (AS) dan upaya diversifikasi ekspor.
Pertanyaan pembuka dari CNBC menyoroti perkembangan negosiasi tarif perdagangan Indonesia-AS. Menkeu Sri Mulyani menekankan komitmen Indonesia pada pendekatan dialogis dan kolaboratif.
“Kami berusaha memahami perspektif Pemerintah AS sekaligus menawarkan solusi untuk mengurangi defisit neraca perdagangan mereka,” ujarnya. Disalin Gurindam.id Sabtu (26/4/2025).
Beberapa langkah konkret yang telah dilakukan Indonesia antara lain: Reformasi regulasi perdagangan, termasuk penyederhanaan prosedur dan penghapusan hambatan non-tarif. Peningkatan efisiensi logistik untuk memperlancar arus ekspor-impor.
Di tengah fluktuasi pasar global, Indonesia aktif memperluas jaringan perdagangan melalui kerja sama dengan ASEAN Plus Three dan Uni Eropa.
“Kami tidak hanya bergantung pada satu pasar. Diversifikasi adalah kunci ketahanan ekonomi,” tegas Sri Mulyani.
Upaya ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, sekaligus mengurangi ketergantungan pada negara tertentu.
Menutup wawancara, Sri Mulyani menyampaikan keyakinannya bahwa kebijakan yang diambil Indonesia mampu: Memitigasi dampak gejolak ekonomi global. Membuka peluang baru bagi pelaku usaha domestik.
“Langkah-langkah ini bukan hanya tentang bertahan, tapi juga melompat maju,” pungkasnya.
(Grs)