JAKARTA – Meidy Katrin Lengkey bukan sekadar nama dalam dunia bisnis. Perempuan tangguh ini membuktikan bahwa ketekunan, keikhlasan, dan kemampuan beradaptasi dapat mengantarkan seseorang melampaui batasan stereotip gender.
Berasal dari keluarga sederhana yang mengajarkan nilai kerja keras sejak dini, Meidy tumbuh dengan tekad untuk mandiri dan meringankan beban orang tua.
Sejak SMA, Meidy sudah mencoba berbagai jenis usaha halal demi membiayai kebutuhannya sendiri. “Saya ingin mengurangi ketergantungan pada orang tua,” ujarnya.
Semangat itu terus menyala hingga ia kuliah. Suatu hari, nasib membawanya ke sebuah perusahaan sparepart kayu.
Awalnya hanya mengantar saudara berbelanja, ia justru ditawari pekerjaan karena sikap disiplin dan ketelitiannya.
“Bekerja sambil kuliah tidak mudah, tapi saya bersyukur bisa belajar banyak. Perusahaan itu bahkan mempercayai saya hingga lulus,” kenang Meidy.
Kepercayaan itu mengantarkannya pada petualangan tak terduga: menjelajahi hutan, berinteraksi dengan masyarakat lokal, hingga dikirim ke luar negeri untuk mempelajari mesin-mesin industri kayu.

Perjalanan karier Meidy berliku namun penuh makna. Saat bertugas di Kalimantan, ia tak sengaja menjadi penengah antara warga lokal dan seorang Warga Negara Asing (WNA) yang kesulitan berkomunikasi. Kemampuan bahasa Inggris dan kecakapannya berdiplomasi membuka pintu baru: ia diajak mengembangkan bisnis batubara.
Tahun 2007, Meidy kembali mendapat tantangan: mencari dan mengelola perdagangan nikel di Kendari, Sulawesi Tenggara. “Komunikasi adalah kunci. Dengan relasi yang baik, bisnis bisa berkembang sekaligus membangun kepercayaan dengan pemerintah daerah,” tuturnya.

Dari Dunia Bisnis ke Layanan Publik
Prestasi Meidy tidak berhenti di sektor swasta. Pada 14 Januari 2021, ia diangkat sebagai Anggota Komite Penanaman Modal BKPM (kini Kementerian Investasi) bidang Pertambangan. Awalnya, ia ragu. “Saya berdoa dan berpuasa dulu. Tuhan punya rencana, dan saya hanya perlu menjalaninya dengan ikhlas,” ungkapnya.
Pada International Women’s Day (IWD) 2023 di Bangkok, Meidy dianugerahi penghargaan International Women’s Leadership oleh UNPKFC di bawah UNESCO. “Ini bukan untuk saya, tapi untuk semua perempuan pejuang di dunia,” katanya dengan rendah hati.
Melalui kisahnya, Meidy membuktikan bahwa kesuksesan bukan hanya tentang pencapaian materi, tetapi juga tentang ketulusan, kerja keras, dan keberanian menjawab panggilan hati. “Jalani saja prosesnya. Yang terbaik akan datang pada waktunya,” pesannya.
Sumber: majalahkebaya/grd