Kisah Kasal Muhammad Ali: Dari Bangku Taruna Hingga Pimpin TNI AL, Kini Berbagi Api Semangat ke Generasi Muda

Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memberikan kuliah umum kepada Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) bertempat di Akademi Angkatan Laut, Surabaya, Jawa Timur. Jum’at (11/04).
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali memberikan kuliah umum kepada Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) bertempat di Akademi Angkatan Laut, Surabaya, Jawa Timur. Jum’at (11/04).

SURABAYA –  Suasana hening seketika pecah ketika Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali melangkah mantap di hadapan ratusan Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Di tempat yang sama 30 tahun silam, ia pernah duduk sebagai Taruna AAL Angkatan ke-35.

Kini, sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal), ia kembali untuk menyalakan obor semangat kepada calon pemimpin masa depan.

Tema yang diangkat pun sangat relevan: “Tantangan Kepemimpinan di Masa yang Akan Datang.”

“Saya yakin, di antara kalian duduk calon Kasal berikutnya,” ujarnya disambut gemuruh tepuk tangan.

Dr. Muhammad Ali, Kasal yang Berdedikasi
Dr. Muhammad Ali, Kasal yang Berdedikasi

Kalimat itu bukan sekadar motivasi, tapi sebuah tantangan sekaligus janji bagi Taruna AAL yang bersiap mengarungi pengabdian sebagai Ksatria Samudera.

Dengan gaya bercerita yang memikat, Kasal membawa para Taruna menyelami sejarah Deklarasi Djuanda 1957 momen ketika Indonesia mengubah cara dunia memandang Nusantara. “Laut kita bukan penghalang, tapi perekat bangsa,” tegasnya.

Ia menggambarkan betapa strategisnya posisi Indonesiadi peta dunia Poros maritim dunia dengan 17.504 pulau

Dengan Lintas perdagangan global yang menghubungkan Samudera Hindia dan Pasifik serta kekayaan alam tak ternilai di dasar laut. “Ini bukan hanya tugas militer, tapi panggilan sejarah” seru Ali, menekankan bahwa TNI AL adalah ujung tombak kedaulatan maritim.

Hadapi Dunia VUCA dengan Mental Baja  Di era Volatility, Uncertainty, Complexity, Ambiguity (VUCA), Kasal mengajak Taruna membangun resilience (ketangguhan) Fisik prima melalui latihan tanpa kompromi serta Mindset strategis dengan pemahaman geopolitik  Teknologi mutakhir lewat modernisasi alutsista.

“Kapal perang canggih tak berarti tanpa nahkoda berkarakter,” ujarnya.

Kasal juga memaparkan visi pembangunan kekuatan TNI AL ke depan, termasuk modernisasi alutsista dan validasi organisasi, serta rencana perubahan sistem pendidikan Taruna AAL yang akan mempercepat jenjang karier perwira melalui skema baru kenaikan pangkat.

Menutup kuliahnya, Kasal menyampaikan delapan penekanan penting kepada Taruna AAL, termasuk meningkatkan keimanan, profesionalitas, loyalitas, serta membangun karakter kepemimpinan yang tangguh, adaptif, dan inovatif.

Ia menegaskan bahwa menjadi Taruna AAL adalah langkah awal dari pengabdian panjang sebagai Ksatria Samudera, penjaga kedaulatan lautan nusantara.

“Percayalah pada kemampuan diri sendiri, jadilah pribadi yang membanggakan TNI Angkatan Laut,”pesan Laksamana TNI Muhammad Ali menutup kuliah umum tersebut.

“Percayalah, gelombang terbesar justru melahirkan pelaut terbaik” pesannya, memicu sorak sorai.

Kedatangan Kasal disambut hangat oleh Gubernur AAL, Laksamana Muda TNI Dato Rusman S.N., S.E., M.Si., M.Tr.Opsla., Wakil Gubernur AAL, Brigjen TNI (Mar) Gatot Mardiyono, S.H., M.Tr.Opsla., dan para pejabat utama AAL lainnya. Kehadiran Pangkoarmada RI, Laksamana Madya TNI Denih Hendrata, S.E., M.M., Dankodiklatal Letjen TNI (Mar) Nur Alamsyah, M.Tr(Han)., S.E., M.M., serta pejabat utama Mabesal dan Kotama TNI AL lainnya semakin menambah khidmat suasana.

Acara berakhir dengan sesi foto penuh kehangatan Beberapa Taruna terlihat berkaca-kaca saat Kasal berbisik, “Saya tunggu kalian di puncak” tegasnya memberi api semangat bagi Taruna Akademi Angkatan Laut.

(Rky/pen)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *