NATUNA – Suara takbir menggema di sepanjang Pantai Piwang, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, pagi itu. Langit cerah seolah turut menyambut sukacita umat Muslim yang berkumpul untuk melaksanakan Sholat Idul Fitri.
Keluarga besar Muhammadiyah di negeri berjuluk “Laut Sakti Rantau Bertuah” ini hadir dalam balutan kebersamaan, tidak hanya merayakan kemenangan setelah sebulan berpuasa, tetapi juga memperkuat ikatan sebagai satu komunitas yang penuh kasih.
Dengan diiringi semilir angin laut, ratusan jemaah memadati area Pantai Piwang yang ditata sederhana namun khidmat. Anak-anak dengan baju baru tersenyum ceria, sementara orang tua saling berpelukan, mengucapkan harapan terbaik di hari yang suci ini.
Sholat Id dipimpin oleh Katib Muhammadiyah Kabupaten Natuna, H. Riswandi, BA., yang dalam khutbahnya mengingatkan pentingnya makna sebenarnya dari perayaan Idul Fitri.
H. Riswandi menyampaikan pesan mendalam tentang esensi Idul Fitri. “Seringkali kita terbiasa mengucapkan minal aidin wal faizin, padahal Rasulullah mengajarkan doa yang lebih dalam: Taqabbalallahu minna wa minkum (Semoga Allah menerima amal kami dan amal kalian),” ujarnya dengan suara lantang.
Ia menjelaskan bahwa doa ini mengajarkan kerendahan hati, bahwa manusia tidak boleh merasa pasti amalannya diterima, melainkan terus memohon rahmat Allah.
“Idul Fitri bukan sekadar hari kemenangan, tetapi juga pengingat bahwa kita harus selalu introspeksi diri,” tambahnya, disambut anggukan jemaah yang hadir.
Khutbahnya tidak hanya berisi nasihat keagamaan, tetapi juga ajakan untuk memperkuat solidaritas. “Di Natuna yang kita cintai ini, mari jadikan Idul Fitri sebagai momentum untuk mempererat silaturahmi, membantu yang lemah, dan membangun kebersamaan,” pesannya, disambut gemuruh takbir dari jemaah.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Natuna, Ilham Kauli, dalam sambutannya menyampaikan kabar gembira.
“Alhamdulillah, Muhamadiah Natuna telah menerima wakaf dari hamba Allah berupa sebidang tanah di belakang Dinas Perbatasan yang akan kita bangun sebagai pondok pesantren dan masjid,” ungkapnya.
Proyek ini, menurutnya, adalah cikal bakal pembangunan pendidikan Islam di Natuna. “Ini bukan hanya untuk Muhammadiyah, tetapi untuk seluruh masyarakat Natuna. Mari kita bersama-sama mewujudkannya,” ajaknya, disambut gembira oleh jemaah.
Acara semakin semarak dengan pembacaan takbir yang dikumandangkan oleh Sekretaris PD Muhammadiyah, Firdaus, diikuti oleh seluruh jemaah. Suara mereka menyatu dengan deburan ombak, menciptakan harmoni yang mengharukan.
Rangkaian acara ditutup dengan doa turut hadir Ketua Aisyiyah Kabupaten Natuna, Ibu Ngesti Yuni Suprapti. “Semoga Allah memberkahi kita semua, menjaga persatuan, dan memberikan kekuatan untuk terus berbuat baik,” ucapnya penuh khidmat.
Usai berdoa, seluruh jemaah saling bersalaman, berpelukan, dan berfoto bersama. Wajah-wajah bahagia terlihat jelas, mengukir kenangan indah di Pantai Piwang.
Seorang nenek, Mbah Siti, terlihat tersenyum lebar sambil memegang tangan cucunya. “Ini kebahagiaan kami, berkumpul dengan keluarga besar Muhammadiyah, merasa seperti satu keluarga,” katanya dengan suara bergetar.
Idul Fitri tahun ini bukan hanya tentang sholat dan khutbah, tetapi tentang kebersamaan, harapan, dan kerja nyata untuk kemajuan umat. Keluarga besar Muhammadiyah Natuna telah membuktikan bahwa semangat Idul Fitri bisa hidup dalam tindakan, bukan sekadar kata.
(Rky)