PT.GURINDAM MEDIA KEPRI- Mencerdaskan & Memuliakan

Ayo Ke Negeri Paman Sam Amerika Menyelami Peradaban Dunia

Mencerdaskan & Memuliakan - September 30, 2021
Ayo Ke Negeri Paman Sam Amerika Menyelami Peradaban Dunia
 - (Mencerdaskan & Memuliakan)
RajaBackLink.com
Editor admin

Oleh: Fiam Mustamin

GURINDAM.ID- KARYA Besar lahir dari cita cita dan pemikiran besar. Dua nama yang terekam dalam memori saya dengan menyebut nama Negara Amerika Serikat.

Pertama, disebut dalam refrensi sejarah penemuan benua/daratan Amerika 1492 oleh empat nama yaitu Christoffa Corombo atau Christopher Colombus 41 tahun dari Genoa Italia.

Sebelum itu di tahun 900 telah ada pelayar Viking dan Ibnu Aswad dari Andalusia.
Kemudian Daeng Gassing dari Bugis Makassar yang terdampar perahunya karena mati angin. Lalu awak perahu itu berteriak ke arah angin Ammiriko Anging/ bertiuplah diucapkan berkali kali.

Disambut oleh penduduk setempat sambil menari nari menirukan dengan ucapan Amrikko … Amrikko … Amrikko …

Hal itu disebutkan bahwa bangsa Amerika itu adalah Amerika is Country of Risk Taker/ orang orang pelarian dari Eropa dan buruh kasar dari Asia.

Dakwah Di Bumi Barat

LEBIH Dua puluh lima tahun, Almukarran Dr Imam Shamsi Ali menjejakkan kakinya dan bermukim di New York Amerika untuk syiar dakwah Islam yang damai, santun, moderat, toleran dan rahmatan lil alamin.

Dengan pesan itu menciptakan apresiasi perubahan pandangan bahwa islam itu bukan agama kekerasan dan terorisme.

Islam kemudian diterima dengan baik di Amerika dan Eropa, hidup berdampingan dengan agama lainnya. Dengan itu, Syamsi Ali, putera Bugis Bulukumba, tercatat sebagai salah satu tokoh masyarakat berpengaruh di Amerika. Dirinya berhasil mewujudkan sebuah bangunan pesantren moderen pertama di Amerika melalui Yayasan Nusantara Foundation.

Bangun Peradaban Dunia

APAPUN Adanya, lebih dari lima abad penemuan di tanah daratan luas itu telah berkembang menjadi Kota Dunia/ metropolis dengan beragam suku bangsa warganya.

Orang menyebutnya negeri Paman Sam, penyebutan itu saya pahami bahwa ke negeri itu, kita akan menjumpai keramahan seorang Paman. Kemudian saya menganalogikan kota Betawi/Jakarta yang bagi orang Bugis Makassar bukanlah daerah perantauannya, mengapa. Dimana Jakarta punya hubungan emosional/genetis dan sejarah dengan Pangerang Jayakarta, Datuk ; Tonggana, Merra, Giong dan Ibrahim yang bermain di wilayah condet dan Husni Thamrin yang kesemua itu adalah turunan dari Bugis Makassar.

Baca Juga  Bagus Asbar Atma, Diplomat Dari Tana Luwu Mempersunting Endah Tri Lestari Dari Tana Jawi

Terobsesi Ke Amerika.

NEGARA Itu telah menjadi Super Power/adi kuasa dunia. Bukan semata karena itu, bIsa karena di Negara itu sudah tercipta hubungan emosional sejarah dengan kehadiran Daeng Gassing, salah satu dari empat nama yang diababadikan sebagai penemu Amerika.

Belum berapa lama sahabat, Saleh Mude yang menyebut dirinya datang sebagai Pasompe ke Amerika untuk melanjutkan studinyai.

Saya mendapatkan tayangan tentang beberapa aktivitas kehidupan sosial budaya warga KKSS New York dan kampus Hartford Connecticut University.

Disela waktunya itu, Saleh suka memposting buku buku yang diperolehnya secara gratis, ia tidak menyebutkan dari mana ia peroleh dan itu tidak begitu penting, yang penting apa menjadi niat yang tidak sekedar menjadi kolektor pribadi, apa ada tujuan tang lebih besar untuk maslahat. Sulit dibayangkan untuk memboyong buku sebanyak itu dibawah pulang ke tanah air. Saleh saya kenal pemburu buku buku buku tua, syukur ada waktunya untuk membaca dan menuliskannya.

Dengan itu saya terpikir bahwa sudah saatnya perlu diadakan satu perpustakaan /library bagi para warga yang datang melanjutkan studi di Amerika untuk buku buku refrensi yang selektif perlu diketahui tentang Negara itu.

Lalu saya terpikir bahwa upaya ini perlu keterkaitan/ keterlibatan dengan Government/Konsulat Jenderal kita di New York yang diinisiasi oleh KKSS setempat.

Nama library itu bisa mengabadikan nama Daeng Gassing. Selain itu, dapat pula diciptakan sebuah event tetap tahunan dengan Festival Budaya dan Pariwisata Kawasan Timur Indonesia, bekerjasama antara Pemerintah Indonesia dengan New York yang diprakarsai oleh Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS).

Tiga karya besar itu, Pesantren Syamsi Ali kemudian Library Daeng Gassing dan Festival Budaya menjadi perekat peradaban Bugis Indonesia dan Amerika.

Baca Juga  Bersinergi Membangun Bangsa Dari Kepulauan Riau

I hope that someday in the next 20 year there will be a great leader of Bugis blooded Muslim in the USA aamiin.

Beranda inspirasi ciliwung 28
September 2021.

 

Click Bener Subscribe youtube Gurindam.id

Tinggalkan Komentar

LIKE FANPAGE

Our Visitor

136887
Users Last 30 days : 2840
Users This Month : 1971
Views This Year : 24925
Who's Online : 0
Your IP Address : 18.117.254.139
Server Time : 2024-04-20
Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya