Bupati Natuna perintahkan bangun Pelabuhan Tanjung Pala Pulau Laut

GURINDAM.ID – Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Wan Siswandi dan Rodhial Huda menyapa warga pulau paling utara berbatasan dengan negara Vietnam disana terdapat desa Tanjung Pala Kecamatan Pulau Laut, Minggu (27/6).

Bersama warga setempat Bupati mendengarkan keluhan warga yang menjadi harapan bersama.

Keduanya didampingi Satuan Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Natuna meninjau proses vaksinasi serta melihat kondisi tempat karantina pasien yang masih kosong karena belum ada terpapar virus Corona.

Meski belum ada pasien, Wan Siswandi meminta kepada Sagas Gugus Tugas Covid-19 untuk melengkapi sarana dan prasarana tempat isolasi pasien yang dibutuhkan oleh pasien bila nantinya ada yang terpapar.

Selain itu, Wan Siswandi juga menyinggung rencana pembangunan di Pulau Laut yang menjadi skala prioritas dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat.

“Saya mendapat laporan dan melihat ada pelabuhan di desa Tanjung Pala ini yang kondisinya rusak parah dan bahkan sudah rubuh tidak bisa digunakan lagi. Untuk itu saya meminta dinas tehnis untuk menganggarkan pembangunan pelabuhan desa Tanjung Pala tahun 2022 nanti,” tegasnya.

Dihadapan warga, Wan Siswandi memanggil ke depan para kepala dinas yang berkaitan dengan rencana pembangunan pelabuhan.

“Di sini ada Plt Kepala Dinas Perhubungan, Alazi, dari PU Marzuki dan ada Suryanto Kepala BPKPAD. Saya meminta kepada mereka untuk segera memasukan rencana pembangun pelabuhan ini. Bisa saja melalui Dinas PU, bisa melalui Dinas Perhubungan, terserah lewan dinas mana yang penting pelabuhan tersebut harus segera dilaksanakan tahun depan,” tegasnya.

Kondisi pelabuhan desa Tanjung Pala, memang sangat memprihatikan. Bukan hanya rusak, bahkan pelabuhan terbuat dari kayu ini sudah roboh sehingga menyulitkan kegiatan masyarakat yang bergantung pada pelabuhan tersebut,” tutupnya.

Namun segala keterbatasan itu semua hanya wajah masa lalu Pulau Laut di Natuna, Kepri.

Perbatasan RI-Vietnam ini sudah lama berbenah setidaknya sejak 5 tahun belakangan pada Era Joko Widodo Presiden Indonesia.

Kini Pulau Laut sudah begitu nyaman ditinggali dengan akses internet 4G pula. Memang untuk menuju ke sana diperlukan setidaknya 4 sampai 6 jam dengan perahu bergantung cuaca.

Di Pulau Laut, meski tidak banyak rumah mewah namun sebagian besar infrastruktur dan fasilitas telah dinikmati penduduk. Jalan yang mulus, penginapan memadai hingga listrik 24 jam walau masih ada kedepan menjadi catatan pemerintah. (slm)