PT.GURINDAM MEDIA KEPRI- Mencerdaskan & Memuliakan

Tren Olah Raga Sepeda Sejak Pandemi Covid 19 Semakin Meningkat

Mencerdaskan & Memuliakan - Februari 5, 2021
Tren Olah Raga Sepeda Sejak Pandemi Covid 19 Semakin Meningkat
Goes Bersama - (Mencerdaskan & Memuliakan)
RajaBackLink.com

GURINDAM.ID- Sejak merebaknya pandemi COVID-19 tahun 2020, Tren aktivitas bersepeda marak di tiap daerah.

Salah satunya, barangkali Anda. Ini merujuk pada hasil survei The Institute for Transportation and Development Policy (ITDP).

Survei yang dirilis akhir 2020 itu menyebutkan bahwa, penggunaan sepeda meningkat hingga 1.000 persen saat PSBB Jakarta, dibandingkan dengan pada Oktober 2019.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menguatkan data meningkatkan tren bersepeda itu.

“Permintaan sepeda di dalam negeri melonjak tajam khususnya di masa pandemi COVID-19 yang mencapai sekitar 8 juta hingga 9 juta unit,” sebut Menteri Perindsutrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Sedikitnya ada dua faktor yang menyebabkan peningkatan aktivitas bersepeda.

Pertama, adalah kesadaran masyarakat untuk berolahraga guna meningkatkan daya tahan tubuh di tengah pandemi.

Bersepeda menjadi pilihan, selain bermanfaat bagi kesehatan, kegiatan ini juga  dapat dilakukan dengan tetap memerhatikan protokol pencegahan penyebaran virus corona.

Faktor kedua, semakin banyaknya konten aktivitas bersepeda yang dibagikan oleh komunitas dan pegiat hobi bersepeda di sosial media.

Sehingga menarik bagi penggemar sepeda untuk turut aktif, sebagai bagian pengisi waktu seiring berkurangnya aktivitas bekerja di luar rumah di tengah pandemi.

Sejalan maraknya bersepeda, roda bisnis sepeda pun ikut berputar cepat. Selain sepeda impor, sepeda hasil produksi dalam negeri pun ikut terkerek.

Sebut saja merek-merek lokal seperti Polygon, United, Wimcycle, Pacific dan Element. Lima merek sepeda itu merupakan produk sepeda lokal popularitasnya ikut meroket.

Mereka memproduksi aneka jenis sepeda, seperti sepeda anak, sepeda gunung, road bike dan lain-lain. Boleh dibilang, tahun 2020 merupakan bangkitnya industri sepeda lokal.

Meningkatnya penggunaan sepeda itu mendapat perhatian Kemenperin. Dukungan pun diberikan untuk mendongkrak pengembangan produsen sepeda lokal juga turut membantu pekembangan bisnis ini.

Baca Juga  Kapolres Natuna Ikuti Gowes Bersama Dalam Rangka Menjalin Sinergitas TNI-Polri Serta FKPD

Di akhir Agustus 2020 lalu, pemerintah mengeluarkan peraturan kuota impor sepeda. Dengan adanya pembatasan ini, impor sepeda jadi berkurang.

Selain itu, Kemenperin juga mendorong pelaku usaha atau produsen menerapkan sistem manajemen mutu dan memberikan pelayanan untuk memperoleh Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI).

“Melalui upaya tersebut diharapkan sepeda buatan dalam negeri bisa berdaya saing, sekaligus mampu memenuhi kebutuhan pasar domestik hingga ekspor,” kata Menteri Agus  saat penyerahan SPPT SNI untuk PT. Kreuz Bike Indonesia yang merupakan pemilik merek dagang sepeda lipat Kreuz di Jakarta, Kamis (4/2/2021).

Kewajiban memperoleh SNI bagi produk sepeda roda dua tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) Nomor 30 tahun 2018 tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Sepeda Roda Dua Secara Wajib.

Aturan ini ditetapkan untuk meningkatkan daya saing industri nasional dan penciptaan persaingan usaha yang sehat dengan penerapan sistem manajemen mutu yang menjadi syarat untuk memperoleh SPPT SNI 1049:2008.

Pemberlakuan SNI juga bertujuan untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna sepeda roda dua.

Selain SNI, produsen sepeda lokal juga diminta mendapaftarkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) produknya. Hal ini penting sebagai bagian peningkatan industri dalam negeri.

Sebagai contoh, TKDN sepeda lipat Kreuz yang sudah mencapai sekitar 70 persen.

“Artinya cukup tinggi. Yang paling krusial dari sepeda adalah frame-nya, dan kini sudah bisa diproduksi sendiri oleh perusahaan,” jelas Menperin.

Masih dalam kerangka mendorong industri sepeda lokal, Kemenperin juga memberikan layanan konsultasi penerapan sistem manajemen mutu dan layanan sertifikasi SNI di masing-masing daerah produsen.

Konsultasi penerapan sistem manajemen mutu diberikan oleh Balai Besar Bahan dan Barang Teknik (B4T), sedangkan layanan sertifikasi SNI diberikan oleh Balai Besar Logam dan Mesin (BBLM).

Baca Juga  Sosok Dermawan, Habib Hasan Mulachela Hari ini Berpulang

“Bimbingan teknis diberikan oleh B4T meliputi pelatihan, konsultasi dan penerapan hingga sistem manajemen mutu/Quality Management System (QMS) SNI ISO 9001:2015.

Sementara, BBLM berperan dalam membimbing perusahaan dalam menentukan titik kritis pengendalian mutu dan proses produksi sesuai skema sertifikasi dalam Permenperin 30/2018,” jelas Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi.

Bantuan teknis yang diberikan kepada produsen diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas industri lokal, tetapi sekaligus mengoptimalkan penggunaan komponen dalam negeri pada industri sepeda tanah air.

Kemenperin melalui BSKJI memastikan siap untuk terus mendorong industri nasional melalui pelayanan jasa seperti sertifikasi produk, sertifikasi mutu, konsultasi industri, rancang bangun, rekayasa industri dan pelayanan lainnya.

Setelah mendapatkan bimbingan teknis dari Kemenperin, serta mendapatkan sertifikat SNI, produsen bisa menggenjot produksi. Sebagai contoh,

produsen sepeda asal Bandung PT Kreuz Bike Indonesia, mampu meningkatkan produksi hingga 160 unit per bulan, yang semula berkisar antara 10-15 unit sepeda lipat per bulan.

Hal ini sejalan dengan meningkatnya permintaan terhadap sepeda buatan dalam negeri tersebut.

Berbagai layanan positiif dari Kemenperin mendapat apresiasi Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia, Hendri Supriadi. Dengan dukungan Kemenperin, Kreuz bertekad agar produk yang dibuat bisa menjadi unggulan, serta mendunia.

“Kami berterima kasih atas peran dan dukungan dari Kemenperin. Saat ini, kami sudah melakukan pembicaraan dengan beberapa pihak di luar negeri, dan akan melakukan ekspor ke beberapa negara seperti ke Singapura, Malaysia, dan Australia,” pungkas Hendri.

Tren Olah Raga Sepeda Sejak Pandemi Covid 19 Semakin Meningkat

Keterangan Foto: Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita (kedua kanan) didampingi Direktur Industri Kecil Menengah dan Aneka Kemenperin, Gati Wibawaningsih (kiri) dan Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin Doddy Rahadi (kedua kiri) memyerahkan Sertifikat Produk Penggunaan Tanda Standar Nasional Indonesia (SPPT SNI) kepada Deputi Direktur PT Kreuz Bike Indonesia, Hendri Supriadi di Jakarta, Kamis (4/2/2021). Foto: Dok. Kemenperin

Click Bener Subscribe youtube Gurindam.id

Tinggalkan Komentar

LIKE FANPAGE

Our Visitor

134689
Users Last 30 days : 6013
Users This Month : 5641
Views This Year : 22106
Who's Online : 0
Your IP Address : 198.251.84.7
Server Time : 2024-03-28
Baca Informasi Berita Aktual Dari Sumber terpercaya